.webp)
Berbeda dengan bullying biasa, cyberbullying tidak mengenal tempat dan waktu. Terkadang orang tua atau orang di sekitar tidak bisa melihat peristiwa ini. Alat-alat elektronik yang sekarang dipegang anak Anda bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi bisa membantunya bersosialisasi dan belajar, di satu sisi bisa menjadi perantara untuk bullying.
Cyberbullying memang hanya dilakukan oleh kata-kata, tapi pengaruhnya pada psikologi anak sama besarnya dengan bullying secara fisik. 20% anak korban cyberbullying pernah berniat untuk bunuh diri, 30% korban menyakiti dirinya sendiri, dan 10% korban pernah mencoba untuk bunuh diri.
Ada beberapa tipe cyberbullying, yaitu: pelecehan , mengatakan hal-hal yang memancing kemarahan (trolling), pengucilan, bentakan, ancaman, ejekan, penguntitan, peniruan identitas, menyebarkan gosip, dan fitnah.
Untuk mengetahui apakah ( Laboratorium Bahasa ) anak anda termasuk korban cyberbullying, anda bisa melihat cirri-ciri korban cyberbullying ini ada pada anak anda atau tidak:
Jika Anda melihat anak anda memiliki cirri-ciri tersebut, segera lakukan pendekatan, awasi akun jejaring sosialnya, dan diskusikan apa yang terbaik untuk anak tanpa menghakiminya. Lalu, ( Laboratorium Bahasa ) apa yang harus dilakukan ketika kita mengetahui bahwa anak kita adalah korban bully?